Kamis, 11 Juli 2019

Tumor Otak: Penyebab, Gejala, Diagnosis dan Pengobatan

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

tumor-otak-doktersehat

Doktersehat.com – Tumor otak merupakan suatu kondisi yang terjadi akibat perkembangan (proliferasi) abnormal dari jaringan di otak. Tidak semua tumor otak dapat berubah menjadi ganas, sebagian tetap berupa tumor jinak.

Penyebab Tumor Otak

Tumor otak dapat berasal dari sel otak itu sendiri (bersifat primer), atau dapat pula terjadi akibat metastasis sel kanker dari organ lain ke otak melalui aliran darah atau limfe (bersifat sekunder).

Para ahli kesehatan dan peneliti mengemukakan penyebab tumor otak belum dapat diketahui secara pasti dan menyeluruh. Akan tetapi, penelitian menemukan bahwa perkembangan cepat dan abnormal yang terjadi pada sel otak merupakan penyebab tumor otak berkembang menjadi ganas.

Tumor otak, sama seperti tumor lainnya terbentuk karena perubahan DNA di dalam sel. DNA adalah senyawa kimia yang membentuk gen, mengontrol bagaimana sel-sel tubuh berfungsi.

Gejala Tumor Otak

Gejala tumor otak tergantung dari lokasi, ukuran dan jenis tumor otak itu sendiri. Untuk tumor otak yang sangat kecil dapat tidak menimbulkan gejala sama sekali, namun untuk tumor otak yang cenderung besar dapat menimbulkan gejala.

Berikut gejala umum tumor otak, antara lain:

  • Sakit kepala.
  • Kejang atau epilepsi.
  • Penurunan kesadaran.
  • Muntah proyektil.
  • Gangguan dari sistem persarafan.

baca juga: Tak Hanya Indah, Tanaman Hias ini Juga Bisa Cegah Kanker Otak

Diagnosis Tumor Otak

Penentuan jenis tumor perlu dilakukan oleh dokter untuk memperkirakan seberapa parah penyakit dan merencanakan pengobatan yang akan dilakukan. Beberapa langkah pemeriksaan yang bisa dilakukan, di antaranya:

1. CT scan dan MRI

Untuk pasien-pasien yang di curigai atau telah terdiagnosa tumor otak, dokter biasanya akan menyarankan untuk melakukan pemeriksaan CT Scan dan MRI untuk melihat adanya tumor otak atau tidak.

2. Foto polos dada

Pemeriksaan ini dilakukan dengan tujuan untuk membantu mengetahui apakah tanda tumor otak tadi berasal dari suatu metastatis yang biasanya kemungkinan terbesar dari tumor yang berasal dari dada.

3. Pemeriksaan cairan serebrospinal

Pemeriksaan ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat adanya suatu sel-sel tumor otak dan juga sebagai marker tumor. Namun, biasanya pemeriksaan ini tidak rutin dilakukan terutama untuk pasien yang mempunyai massa otak yang lumayan besar. Dan umumnya, diagnosis yang dilakukan dalam bentuk diagnosis histologik ini ditegakkan melalui suatu pemeriksaan patologi anatomi.

4.  Biopsi stereostatik

Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendiagnosis adanya suatu kedudukan pada tumor yang ada di dalam juga untuk memberikan suatu dasar pada pengobatan dan juga informasi pada prognosis.

Pengobatan Tumor Otak

Seperti dijelaskan sebelumnya, tumor otak merupakan salah satu penyakit yang perlu diwaspadai. Pasalnya, tumor otak ada yang bersifat jinak maupun ganas. Selain mengetahui tentang gejala dan penyebab tumor otak, Anda juga perlu untuk mengetahui pengobatan tumor otak.

Berikut ini adalah beberapa jenis pengobatan yang bisa digunakan untuk mengusahakan kesembuhan tumor otak, di antaranya:

1. Operasi

Prosedur pengangkatan tumor otak melalui operasi membutuhkan observasi yang mendalam sebelum prosedur medis ini dilakukan. Sel tumor yang terus bertambah ukurannya maupun menyebar bisa membahayakan otak secara keseluruhan. Namun, jika operasi berpotensi membahayakan jaringan otak yang sehat, maka dokter hanya akan mengangkat tumor sebagian agar tidak terjadi efek yang tidak diinginkan.

2. Kemoterapi

Kemoterapi adalah prosedur pengobatan dengan memanfaatkan obat-obatan kimiawi baik melalui injeksi/suntikan maupun oral.

3. Radioterapi

Selain kemoterapi, radioterapi juga bisa menjadi alternatif pengobatan untuk penderita tumor otak. Pengobatan radioterapi menggunakan sinar radiasi yang dosis atau intensitasnya disesuaikan dengan parah tidaknya tumor, maupun usia dan kondisi badan penderita.

Informasi kesehatan ini telah ditinjau oleh dr. Antonius Hapindra Kasim



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon